click and klik
Thursday, September 26, 2013
Kimia Tugas: Membran untuk Aplikasi FUEL CELL
Kimia Tugas: Membran untuk Aplikasi FUEL CELL: Poly(vinyl alcohol) (PVA)/sulfonated polyhedral oligosilsesquioxane (sPOSS) hybrid membranes for direct methanol fuel cell applications...
Membran untuk Aplikasi FUEL CELL
Poly(vinyl
alcohol) (PVA)/sulfonated polyhedral oligosilsesquioxane (sPOSS) hybrid
membranes for direct methanol fuel cell applications
Pada
membrane fuel cell disini yaitu sebagai membrane pertukaran proton dalam
aplikasi direct methanol fuel cell (DMFC) yang digunakan adalah poly(vinyl
alcohol) (PVA) dan polyhedral oligosilsesquioxane (sPOSS) tersulfonasi,
dikroslinkingkan oleh ethylenediaminetetraacetic dianhydride (EDTAD). Dengan
adanya (sPOSS) maka proton conductivity meningkat dan methanol permeability
menurun dengan meningkatnya kandungan (sPOSS) pada membrane. Membrane tersebut
mempunyai konduktivity sebesar
0.042 S/cm yang sebanding dengan NafionTM. Dengan
adanya gugus polar pada asam sulfonat menyediakan pola ion konduksi ketika gugus
polarnya dikombinasikan membentuk
Penghalang
permeasi dari methanol dengan meningkatkan stabilitas thermal dari membrane.
Pembuatan
dari sPOSS caranya yaitu 1mmol Triglycidyl POSS dilarutkan ke dalam 10 ml THF
kemudian dimasukkan ke dalam labu alas bulat dengan memberkan N2. Setelah
diaduk selama 1 jam pada suhu 50oC ditambahkan 1 gr 4-hydroxybenzenesulfonic
acid lalu diaduk lagi. Setelah itu larutan diuapkan pada suhu kamar selama 24
jam dan dikeringkan pada oven vakum selama 48 jam untuk mengisolasi sulfonated
POSS. Yang terakir adalah mencuci dengan distilled water pada suhu 50oC
untuk menghilangkan unreacted 4-hydroxybenzenesulfonic acid. Mekanisme
reaksinya sebagai berikut:
Preparasi
membran dilakukan dengan melarutkan PVA dalam 20 ml DMSO pada suhu 80oC
dan melarutkan sPOSS dalam 10 ml DMSO dengan bantan ultrasonic secara terpisah.
Kemudian larutan sPOSS ditambahkan dalam
larutan PVA lalu diaduk selama 6 jam pada suhu ruangan dan menambahkan pada
larutan campuran PVA/sPOSS pada tingkat dari [OH]/
[anhydride]¼1/0.025. Kemudian campuran diaduk pada
suhu ruangan selama 30 menit, lalu dikeringkan kedalam piring TeflonTM pada
suhu 40oC slama 24jam. Selama ini EDTA mengkroslinkingkan secara
menyamping pada rantai PVA. Setelah itu lapisan PVA /sPOSS dikeringkan dalam
oven vakum pada suhu ruangan selama 48 jam dilanjutkan dengan pencelupan ke
dalam sejumlah besar DMSO selama 24 jam dengan suhu 80oC untuk
mengekstrak unreacted PVA dan sPOSS. Yang terakir adalah crosslinked dan extracted samples dibenamkan
ke dalam deionized water untuk menghilangkan DMSO, dengan mengganti air sampai
3x dilanjutkan dengan exhaustive drying under vacuum. Mekanisme reaksi dari
crosslinked PVA oleh EDTA:
Mekanisme kerja dari membrane PVA
Fuel Cell DMFC: (analog dengan gambar)
AEM
diganti dengan PVA yang dimodifikasi, fungsi membrane disini adalah memberikan
gugus hidroksil sebagai ion hidroksil untuk pemisah antara anoda dan katoda. Ada
2 macam DL dan CL, karena masing-masing berfungsi sebagai DL CL anoda dan DL CL
katoda. DL berfungsi untuk memberikan support pada CL yang sesuai dan untuk
mengedarkan reaktan ke seluruh CL juga mengalirkan listrik ke current kolektor.
Methanol
mengalir dari anoda DL menuju anoda CL yang kemudian dioksidasi menghasilkan
electron, CO2, dan air. Kemudian air yang dihasilkan mengalir
melewati membrane menuju katoda CL ketika electron berjalan melalui external
Circuit ke katoda dari anoda. Lalu di katoda juga terjadi reaksi antara oksigen
dari cathode flow field dengan air untuk menghasilkan ion hidroksida.
REFERENSI
Y.-W. Chang et all. 2007. Poly(vinyl alcohol) (PVA)/sulfonated polyhedral
oligosilsesquioxane (sPOSS) hybrid membranes for direct methanol fuel cell
applications. John Wiley
& Sons. Polym. Adv. Technol. 2007; 18: 535–543
T.S. Zhao et al. 2010. Anion-exchange membrane
direct ethanol fuel cells: Status and perspective. Higher Education Press
and Springer-Verlag Berlin Heidelberg. Front. Energy Power Eng. China 2010,
4(4): 443–458
Subscribe to:
Posts (Atom)